Sinyal Ekspor Beras dari Prabowo, Bulog Pastikan Stok Melimpah

30 April 2025 12:47

Serangkai.co.id - Bussines - Setelah sempat dilanda lonjakan harga dan kekhawatiran akan ketersediaan pangan, Indonesia kini menghadapi fase yang berbeda. Produksi beras dalam negeri mulai stabil, stok nasional diklaim melimpah dan wacana ekspor kembali mencuat ke permukaan. Dalam kunjungannya baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sinyal terbuka untuk mengekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan.

1. Bulog Siap Ekspor Sesuai Penugasan Presiden

Uploaded Image

Sumber : CNBC Indonesia

Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto, menyatakan bahwa Bulog siap mengekspor beras jika mendapat penugasan dari Presiden. Dalam penyampaiannya, Direktur Bulog tersebut menyatakan kesiapannya mengingat stok cadangan bulog melimpah

2. Cadangan Beras Nasional Mencapai 3,3 Juta Ton

Uploaded Image

Perum Bulog melaporkan bahwa hingga 28 April 2025, stok beras nasional mencapai 3.306.486 ton. Jawa Timur menjadi provinsi dengan stok terbesar, yaitu 734.520 ton, diikuti oleh Jawa Barat dengan 476.245 ton, dan Sulawesi Selatan serta Sulawesi Barat dengan 451.805 ton.

3. Ekspor Berdasarkan Pertimbangan Kemanusiaan

Uploaded Image

Sumber : Youtube Sekjen RI 
Presiden Prabowo menekankan bahwa ekspor beras dilakukan atas dasar kemanusiaan, bukan untuk mencari keuntungan besar. "Kalau perlu atas dasar kemanusiaan, kita jangan terlalu cari untung besar, yang penting ongkos produksi, plus ongkos angkutan, plus administrasi kembali," katanya.

4. Permintaan Ekspor dari Beberapa Negara

Uploaded Image

Sumber : Tempo.co 
Beberapa negara telah menyampaikan keinginan untuk mengimpor beras dari Indonesia. Namun, pemerintah masih fokus pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri sebelum mempertimbangkan ekspor.

5. Produksi Beras Diperkirakan Meningkat

Uploaded Image

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memperkirakan stok beras dalam negeri dapat mencapai 4 juta ton pada Mei 2025, tertinggi sejak Indonesia merdeka. Hal ini didukung oleh produksi padi yang diperkirakan mencapai 34,47 juta ton GKP pada Januari–Mei 2025.

Kesimpulan

  • Pemerintah membuka peluang ekspor beras dengan pertimbangan kemanusiaan, bukan keuntungan.
  • Bulog siap mengekspor beras jika mendapat penugasan dari Presiden, dengan stok nasional yang melimpah.
  • Prioritas utama tetap pada pemenuhan cadangan pangan dalam negeri sebelum melakukan ekspor.

Refleksi

Kebijakan ekspor beras di tengah stok melimpah menunjukkan kepercayaan diri Indonesia dalam ketahanan pangan. Namun, keseimbangan antara kebutuhan dalam negeri dan solidaritas regional tetap jadi kunci dalam langkah strategis ini.

BACA JUGA
LAGI TRENDING