Nekat Haji Ilegal, WNI Asal Madura Tewas di Tengah Gurun: Ini 5 Fakta Tragisnya

04 Juni 2025 10:28

Perjalanan ibadah haji seharusnya menjadi momen suci yang dijalani dengan cara legal dan aman. Namun, kisah tragis menimpa seorang WNI asal Madura yang nekat menempuh jalur haji ilegal. Berikut lima fakta yang menggambarkan tragedi menyedihkan ini:

1. Berangkat dengan Visa Ziarah, Bukan Visa Haji

Uploaded Image
Gambar : Suara Surabaya

Korban berinisial SM (42), seorang dosen di Universitas Islam Madura, berangkat ke Arab Saudi menggunakan visa ziarah multiple entry. Visa tersebut bukan untuk keperluan ibadah haji, sehingga status keberadaannya di Makkah tidak sah secara hukum Saudi.

2. Ditinggal di Gurun oleh Sopir Taksi Gelap

Uploaded Image
Gambar : Malang Hits

SM dan dua rekannya, J dan S, mencoba masuk ke Makkah melalui jalur belakang menggunakan jasa taksi gelap. Sayangnya, sopir yang mereka sewa meninggalkan mereka di tengah gurun karena takut terjaring patroli keamanan. Ketiga WNI ini pun terjebak dalam suhu ekstrem tanpa bantuan.

3. Meninggal karena Dehidrasi Ekstrem

Uploaded Image
Gambar : Tribun Palu

SM ditemukan meninggal dunia akibat dehidrasi parah di tengah gurun pasir. Dua rekannya sempat selamat dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Cuaca ekstrem dan minimnya persediaan air membuat korban tak mampu bertahan hidup.

4. Pernah Terjaring Razia Sebelumnya

Uploaded ImageGambar : Antara News

Sebelum peristiwa ini, rombongan SM sempat terjaring razia aparat keamanan Arab Saudi dan dipulangkan ke Jeddah. Namun, karena keinginan kuat untuk tetap melaksanakan haji, mereka kembali mencoba masuk ke Makkah secara ilegal dan nekat mengambil jalur berbahaya.

5. Jenazah Masih di Makkah, Keluarga Kesulitan Biaya

Uploaded Image
Gambar : Detik

Jenazah SM saat ini masih berada di rumah sakit di Makkah untuk proses visum. Keluarga korban di Madura mengaku kesulitan memulangkan jenazah karena terkendala biaya yang ditaksir mencapai Rp67 juta. Proses pemulangan masih menunggu koordinasi lebih lanjut.

Kesimpulan

  • SM nekat berangkat haji dengan visa ziarah, bukan visa resmi.
  • Ditinggal di tengah gurun oleh sopir taksi ilegal.
  • Meninggal karena dehidrasi ekstrem dalam suhu gurun.
  • Sempat terjaring razia namun tetap mencoba masuk kembali.
  • Pemulangan jenazah terhambat karena keterbatasan biaya.

Refleksi

Kisah ini menjadi pengingat penting bahwa ibadah harus ditempuh melalui jalur resmi dan aman. Niat baik tak cukup tanpa kepatuhan terhadap prosedur. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama mencegah praktik haji non-prosedural demi keselamatan dan martabat jemaah Indonesia.

BACA JUGA
LAGI TRENDING